Pagi yang indah dan cerah. Rutinitas belajar mengajar di Ananda Islamic School berjalan seperti hari – hari biasanya. Sebelum masuk kelas untuk melaksanakan pembelajaran, siswa dan siswi Ananda melaksanakan sholat dhuha, di sambung dengan membaca Asma’ul husna. Tak kalah penting, mereka dengan khusyuk mendengarkan Kuliah Tujuh Menit (Kultum) dari Mr. Endang. Pada kesempatan yang baik ini, beliau memaparkan betapa pentingnya Sholat lima waktu. Allah SWT berfirman didalam Al – Qur’an “Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Quran) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan” (QS Al 'Ankabuut:45)
“Betapa pentingnya shalat maka siswa dan siswi Ananda harus melaksanakan shalat lima waktu dalam keadaan apapun dan dimana pun, karena yang tidak wajib shalat adalah anak kecil. Anak kecil adalah dia yang berusia baru lahir sampai berusia lima tahun, dan yang tidak wajib shalat adalah mereka yang dalam keadaan gila. “Siswa dan siswi Ananda wajib shalat karena bukan anak kecil lagi dan yang tidak shalat berarti gila”, tegas beliau dalam KULTUM tersebut.
Selanjutnya, beliau menghimbau kepada semua siswa dan siswi Ananda untuk melaksanakan sholat lima waktu dari sejak kecil, karena Rasulullah SAW menyeru kepada semua orang tua muslim untuk menyeru anak – anaknya dari usia tujuh tahun untuk memulai perintah Allah tersebut. Jika usianya sudah mencapai sepuluh tahun dan dia belum shalat maka baginya untuk di pukul. Dalam Hadits Nabi menegaskan yang artinya: “Amru bin Syuaib dari ayahnya dan neneknya ra. Berkata: "Serulah anak-anakmu menjalankan ibadah sholat bilamana sudah berusia 7 tahun dan apabila telah berumur 10 tahun pukullah ia (bilatidak mau melakukan sholat tersebut) dan pisahkan tempat tidurnya.” (Abu Dawud).
Dan beliau menegaskan kembali bahwa jika seseorang yang melaksanakan shalat dengan baik maka amal perbuatannya juga akan baik dan barang siapa yang melaksanakan shalat dengan buruk maka rugilah ia. “Amalan-amalan seorang hamba yang pertama kali dihisab pada hari kiamat adalah shalat. Apabila shalatnya bagus, niscaya dia akan mendapatkan kebahagiaan dan keberhasilan. Namun, apabila shalatnya rusak, sungguh dia akan kecewa dan rugi. Apabila shalat wajibnya ada kekurangan, Rabb ‘Azza wa Jalla berfirman, ‘Lihatlah, apakah hamba-Ku memiliki shalat sunnah?’ Lantas, kekurangan shalat wajibnya akan disempurnakan dengannya, kemudian seluruh amalannya seperti itu.” (HR. at-Tirmidzi dan an-Nasa’i dari Abu Hurairah Radhiallahu ‘anhu, dinyatakan shahih oleh al-Albani dalam Shahih at-Targhib wat Tarhib), hadits Nabi menegaskan.
“Semoga kita mampu merasakan lezatnya beribadah sholat kepada Allah, dan rutinitas sunah dhuha dapat kita jalankan ketika di rumah”, beliau menutup KULTUMnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar